Sabtu, 17 November 2012

Akung, Dalam Kenangan

...
Dialog lebay antara Akung dan aku, sehari sebelum akung berpulang karena usianya yang renta dan pneumonia akut, dua tahun yang lalu.

Akung : cucuku mana ?
(menjelang Idul Fitri, semua anak-cucu akung berkumpul karena kondisi akung yang semakin melemah)

semua : lha ini semua kan cucunya...segini banyak...

Akung : bukan... Tutut mana ?
(aku sedang dalam perjalanan bisnis  mendampingi MD, dan tidak tahu kalau akung sakit)

Segera setelah aku pulang, keluarga besar memintaku menengok akung yang saat itu sudah terbaring kritis di sebuah rumah sakit di selatan Sidoarjo.

Akung : Tut, akung mau pakai springbed aja, kasur di sini keras. Belikan yang empuk ya...

Aku     : Ok...terus apalagi ?

Akung  : sarung sama baju kokonya bisa yang warna lain nggak ? akung nggak suka warna kuning..
(aku mengirimkan sepasang sarung+baju koko untuk akung setiap lebaran, baru sekarang di protes...hehehe)

Aku     : maunya yang warna apa ? hijau yang kaya seragam PKB ta ?

Akung  : yo wes sembarang, sarungnya hijau bajunya biru.

Aku     : tapi makainya kapan ? akung masih di sini...makanya cepat sembuh biar bisa cepat pulang.

Akung  : Tut, akung kepingin jalan-jalan...ke tempat yang jauh...

Aku      : ke luar negeri ta ? ke Arab ?
(aku senang ngisengin akung..persis seperti kalau bapak suka ngisengin aku...hehehe)

Akung   : nggak...ke Gua Maharani. Kamu sudah pernah kesana ?

Aku      : ya bolak-balik, kalau ada urusan di Tuban, sekalian mampir. Buuuagus kung...

Akung   : ayo kesana Tut...

Aku      : nunggu akung sembuh ya...kita kesana rombongan pakai bis mini.

Akung   : yang nyopir siapa ?

Aku       : ya sopir bis kung...masa aku...

Akung tertawa terkekeh, lalu perlahan-lahan menyandarkan tubuh ringkihnya ke kasur dan mulai meracau tidak jelas. Itu adalah dialog terakhirku dengan akung. Keesokan harinya akung pergi untuk selamanya, sambil membawa janjiku mengajaknya pergi ke Gua Maharani.

Kemarin, persis di tanggal 1 Muharram, aku dan keluarga, membawa ibuk dan seorang bibi putri bungsu akung, pergi ke Gua Maharani. Melunasi janjiku pada akung. Semoga akung diberi kelapangan di alam barzah, ameen.

---




Tidak ada komentar: