Rabu, 28 November 2012

I have no idea :(

...
Terlalu banyak kejadian seru beberapa minggu terakhir, tapi...mmmm, sepertinya risih mau nulis-nulis, cerita-cerita soalnya melibatkan banyak sekali kepentingan, menyangkut banyak sekali 'orang penting' dalam lingkaran kehidupanku. Tapi yang namanya tangan tidak bisa diam, gatal kalau tidak menulis :)

[...diiringi suara Citra Scholastika, "galau galau galau"...lagunya kok gak nyambung? biarin! ]

Yang pertama; tentang mbak eli. 
Dhueengg !!!  papa pasti cekikikan kalau baca ini. So secret yo pa ?!
Nanti-nanti kalau urusan yang menyangkut mbak eli ini sudah kelar pasti aku ceritakan gamblang. Sekarang biar saja semua pada penasaran. Sedikit bocoran; kami, trio md-aku-mbak eli sedang menggalang kekuatan untuk menggulingkan rezim yang delapan tahun ini mendzalimi aku sekeluarga. Ih lebay...

Terus ada bude pontianak dan tante surabaya yang ribut-but di bbm. Yang diributkan; mama tutut yang santai beibe menghadapi dua anak gadisnya yang sudah abg. Nah lho... bude, tante, mama bicara sama para abgnya pakai telepati, aliran kebatinan, jadi orang2 ngeliatnya seolah si mama cuek. Coba deh sekali-sekali intip kalau pas mama kasih kuliah ke papa+anak2...:D

Ada juga yangti dan yangkung yang terkaget-kaget dengan pola sangat demokratis di keluarga kami. Anak-anak boleh meminta apapun yang mereka inginkan, seberapapun mahalnya, selama menurut pertimbangan kami itu memang mereka butuhkan, its okay. Tapi mereka  harus melakukan kewajibannya --sekolah dan les-- semaksimal mungkin. Yangti sampai berkali-kali menanyakan apakah aku-md serius akan mengirim anak-anak studi ke luar negeri sesegera mungkin. Yangti gak tega rupanya...hehehe...

Lalu apalagi ya?
O ya, diet histeria...beli alat penghancur lemak di inovation store, beli fat burner buatan cungkok, minum vitamin dari tianshi, wes pokoknya segala cara. Yang paling getol ya si papa, secara overweightnya sudah diatas 20kg dan sudah disemprit pihak asuransi. 

Tentang anak-anak. Arum lagi demam gitarlele, gitar akustik versi mini seperti ukulele. Sekarang ambil kelas gitar supaya bisa genjrang genjreng. Yang serius ya nak latihannya, nanti mama yang jadi vokalisnya deh, biar saja dinda bilang suara mama merdu alias merusak dunia, lha daripada suara papa, hayo...
Dinda kena marah mas diko karena baca partiturnya tidak berkembang. Mama ikut kena sentil, dan kebagian mengawasi dinda latihan minimal 20 menit sehari. Sungguh tantangan yang berat mengingat betapa kerasnya watak si dinda...

...
Ternyata ceritanya banyak juga lho meskipun sudah disingkat sesingkat mungkin. Gitu katanya have no idea...:O

 

Sabtu, 17 November 2012

Akung, Dalam Kenangan

...
Dialog lebay antara Akung dan aku, sehari sebelum akung berpulang karena usianya yang renta dan pneumonia akut, dua tahun yang lalu.

Akung : cucuku mana ?
(menjelang Idul Fitri, semua anak-cucu akung berkumpul karena kondisi akung yang semakin melemah)

semua : lha ini semua kan cucunya...segini banyak...

Akung : bukan... Tutut mana ?
(aku sedang dalam perjalanan bisnis  mendampingi MD, dan tidak tahu kalau akung sakit)

Segera setelah aku pulang, keluarga besar memintaku menengok akung yang saat itu sudah terbaring kritis di sebuah rumah sakit di selatan Sidoarjo.

Akung : Tut, akung mau pakai springbed aja, kasur di sini keras. Belikan yang empuk ya...

Aku     : Ok...terus apalagi ?

Akung  : sarung sama baju kokonya bisa yang warna lain nggak ? akung nggak suka warna kuning..
(aku mengirimkan sepasang sarung+baju koko untuk akung setiap lebaran, baru sekarang di protes...hehehe)

Aku     : maunya yang warna apa ? hijau yang kaya seragam PKB ta ?

Akung  : yo wes sembarang, sarungnya hijau bajunya biru.

Aku     : tapi makainya kapan ? akung masih di sini...makanya cepat sembuh biar bisa cepat pulang.

Akung  : Tut, akung kepingin jalan-jalan...ke tempat yang jauh...

Aku      : ke luar negeri ta ? ke Arab ?
(aku senang ngisengin akung..persis seperti kalau bapak suka ngisengin aku...hehehe)

Akung   : nggak...ke Gua Maharani. Kamu sudah pernah kesana ?

Aku      : ya bolak-balik, kalau ada urusan di Tuban, sekalian mampir. Buuuagus kung...

Akung   : ayo kesana Tut...

Aku      : nunggu akung sembuh ya...kita kesana rombongan pakai bis mini.

Akung   : yang nyopir siapa ?

Aku       : ya sopir bis kung...masa aku...

Akung tertawa terkekeh, lalu perlahan-lahan menyandarkan tubuh ringkihnya ke kasur dan mulai meracau tidak jelas. Itu adalah dialog terakhirku dengan akung. Keesokan harinya akung pergi untuk selamanya, sambil membawa janjiku mengajaknya pergi ke Gua Maharani.

Kemarin, persis di tanggal 1 Muharram, aku dan keluarga, membawa ibuk dan seorang bibi putri bungsu akung, pergi ke Gua Maharani. Melunasi janjiku pada akung. Semoga akung diberi kelapangan di alam barzah, ameen.

---




Selasa, 13 November 2012

Curahan Hati

...
Untuk Theera, sahabatku di masa lalu.
Ti, ada banyak hal yang mesti kita tuntaskan...

...
Aku dan Ti bersahabat secara tidak sengaja. Kami sama-sama duduk di kelas persiapan di sebuah bimbel kecil. Waktu itu aku menggebu ingin masuk SMA favorit, dan mulai mencuri start ikut les pada bulan kedua kelas tiga SMP.

Ti sangat baik dan lembut hati. Aku senang ngobrol dengannya, karena ia selalu tertawa tiap kali aku menceritakan kejadian-kejadian seru di sekolahku.

Matanya yang lebar sebentar-sebentar terbelalak, menatapku dengan antusias. "Seru...seru...terus gimana ?", katanya berulang-ulang.

Suatu kali aku sedang tidak mood. Berangkat les dengan hati dongkol karena kena omelan ibuk. Beliau marah besar ketika menemukan 'surat cinta nyasar' di dalam tas sekolahku.

 Namanya juga nyasar, jadi ya aku tidak tahu menahu darimana asalnya surat cinta hijau muda itu.

Seperti tidak menyadari kalau aku lagi manyun, Ti mencolek bahuku sambil nyengir, "Ada kejadian seru apalagi hari ini ?"

"Mboh !", bentakku.

"Alaaa akting...," Ti tertawa ngikik.

Sepanjang pelajaran sore itu aku tidak bisa konsentrasi. Lalu tanpa permisi aku pindah duduk ke deretan terdepan yang kebetulan kosong, persis di depan whiteboard.

 Ti melongo... Sampai les berakhir aku tidak berkata sepatahpun, tidak pada siapapun, termasuk pada Ti.

Untuk hal sepele tapi menyakitkan Ti itu, aku tidak pernah meminta maaf. Dan sekarang aku sangat menyesal.

...
Kali lain, aku meminta Ti menemaniku membeli minuman dingin di sebuah toko tak jauh dari tempat les.

Ti nampak enggan. Ia bilang sedang sakit perut dan malas berjalan sejauh itu. Setelah tidak mempan merayu, akhirnya aku gelitikin pinggangnya habis-habisan.

Ti menyerah. Ia mengekor di belakangku sambil ngomel. Kalau ingat kejadian itu (lagi-lagi) aku merasa sangat menyesal. Ah Ti...aku juga tidak meminta maaf untuk hal ini ya?

...
Theera pindah ke Nabire pada semester berikutnya. Ayahnya yang seorang misionaris dipindahtugaskan ke sana.

Aku tidak berhasil mendapatkan sahabat pengganti Ti sejak kepergiannya, dan aku menjadi malas berangkat les.

...

"Theera, dimanapun saat ini kau berada, kalau engkau dapat membaca pesanku ini tolong kontak aku secepatnya ya. Aku ingin meminta maaf sekaligus meluruskan kesalahpahaman yang pernah terjadi diantara kita."



---




Senin, 12 November 2012

Ketika Hidup Tak Lagi Indah

...
Jangan diambil hati. Itu hanya sebuah judul cerpen picisan yang kurang bermutu, dan kebetulan kutemukan ditumpukan kertas bekas di gudangku...hehehe...

...
Yang sebenarnya terjadi adalah; aku menemukan kesadaran bahwa hidup terasa indah justru pada saat kita dihadapkan pada suatu masalah. Semakin berat dan rumit masalah itu, semakin indahlah hidup kita.

Tidak percaya ? Nih lihat....

Sembilan tahun yang lalu aku kehilangan mobil kesayanganku, hadiah dari MD untuk kehamilanku yang kedua. Sebuah sedan Civic Ferio varian terbaru warna merah. Hilangnya dengan cara yang mengenaskan; tertipu teman bisnis. Dalam perjalanan ternyata Allah memberi ganti berlipat-lipat dari harga mobil itu. Semua kejengkelan dan rasa marah karena kehilangan mobil baru telah membuat aku dan MD terpacu untuk lebih giat berusaha, dan lebih sungguh-sungguh bekerja. Hasilnya adalah kami berhasil mencapai lompatan-lompatan besar. Hal yang mungkin tidak terjadi seandainya kami tidak mengalami musibah kehilangan mobil.

Kurang tragis ? Ok, ada lagi nih...

Baru kehilangan mobil, eh dapat kabar dari dokter kalau aku harus segera masuk ruang operasi, karena tumor di salah satu bagian tubuhku tumbuh lebih cepat dari perkiraan dokter. Ya Allah...ini akan jadi operasi pengangkatan tumorku yang ketiga. Terasa berat karena aku dalam kondisi hamil, dan aku sangat sensitif pada obat anastesi. Ingin rasanya aku menangis keras. Tapi sadar kalau itu bukan jalan keluar dan akan menjatuhkan mental MD dan keluargaku juga. Maka dengan mantap aku menyatakan kesanggupan untuk dioperasi sesegera mungkin. Aku hanya berdoa dalam hati, "Ya Allah, ijinkan aku bangun lagi setelah operasi ini." Hari-hari sesudahnya terasa jauh lebih ringan meski kehamilanku termasuk sulit. Aku tidak merasakannya sebagai beban karena aku sudah melalui yang jauh lebih berat dari itu.

...
Betapapun beratnya hidup yang harus kita lalui, selama kita yakin bisa melaluinya, pasti segalanya akan terasa ringan.

Sekarang ini, kalau aku merenungkan kembali perjalanan hidupku yang serunya seperti naik jet coaster, aku sering merinding dan takjub sendiri. Kok waktu itu aku sanggup melaluinya ya ?...hehehe...

Jadi kalau ada teman yang sedih karena masalah yang tak kunjung usai, ada kerabat yang berduka karena beban hidup yang demikian berat, ada orang-orang di sekeliling yang putus harapan karena lelah memikul cobaan, aku hanya bisa terus menerus meyakinkan mereka bahwa; inilah hidup. Mau tidak mau, suka tidak suka, selama kita masih hidup maka kita semua akan mengalami pasang surut.

Tidak perlu bereaksi berlebihan ketika hidup tak lagi indah. Tidak perlu sedih dan kecil hati berkepanjangan, karena semua masalah dan ujian tidak ada yang abadi.

Persis seperti kebahagiaan. Kita tidak dianjurkan berlebihan menikmati keindahan hidup, karena semua yang indah pun tidak akan abadi.

Kalimat sederhananya sih; biasa-biasa saja deh kalau sedang ada masalah, nggak usah lebay apalagi sampai overact. Begitu juga kalau nasib kita sedang bagus-bagusnya jauh diatas yang lain. Tidak perlu dipamer-pamerin --gubrakk!!-- Nyantai aja....Kalau naik motor lebih praktis, ya why not?...kalau destinasi liburan di negeri sendiri masih layak untuk dikunjungi, ya nggak usah maksa harus going out...yang semacam itu deh.

...
Sorry, tidak bermaksud menyentil siapapun, hanya sekedar curahan pikiran saja. Semoga ada sedikit kebaikan yang dapat kita ambil bersama...:))

---


Minggu, 11 November 2012

Overweight....hadeuuuh !

...
Tanpa bermaksud membela diri, aku menyadari bahwa di usia yang beranjak matang, bobot tubuhku pun ikut 'matang'. Hehe...mencapai titik maksimal dari batas toleransiku. Parameternya adalah; seatbelt di mobil terasa tidak nyaman lagi, terlalu ketat. Gesture tubuh tidak se 'artistik' beberapa bulan lalu, bentuknya nyaris rata tanpa lekukan --oh God!-- Terus apalagi ya? sepertinya kalau dikupas akan banyak dan panjang daftarnya.

Ok, perlu resolusi untuk merombak penampakan nih...Ada beberapa opsi; cara instan, cara biar lambat asal sukses, atau cara ngawur. Cara instan yang nyaris aku tempuh adalah mendatangi klinik kecantikan ternama yang tersebar di seantero kotaku. Dari klinik yang memasang ikon selebritis ternama ini, aku dijanjikan tubuh langsing bak gitar spanyol hanya dalam beberapa sesi terapi dengan biaya yang membuatku berseru, "Wow !". Aku ogah, duitnya untuk kursus JRP saja. Apa enaknya jadi gitar, mending jadi bola bisa menggelinding kesana-kemari.

Kalau yang biar lambat asal sukses itu dengan minum healthy drink sebagai pengganti sarapan pagi. Aku langsung ragu. Terbayang betapa nikmatnya sarapan telur rebus hangat yang dicocol garam+merica, ditambah semangkuk sup kimlo dan sebuah mangga. Atau seporsi nasi pecel dengan sambal buatan ibukku yang luar biasa enak. Yangti juga sering membuatkan kwetiau goreng sosis yang yummy banget. Tekadku bulat; no healthy drink. Huehehehe...

Nah, cara ngawur ini sepertinya yang paling pas deh. Mengurangi konsumsi karbo --aku makan nasi cuma 3 sendok sekali sehari--, mengurangi frekuensi makan --tapi nggak janji dengan ngemilnya ya :)-- menambah aktifitas fisik meski sekedar mondar-mandir dari gerbang depan sampai halaman belakang yang jauhnya 55meter, lalu yang paling konyol adalah mencari-cari sesuatu untuk dipikirkan biar lupa makan.

Tapi sejauh ini usahaku belum menampakkan hasil. Aku masih harus berjuang mencapai bobot ideal tanpa mengurangi kualitas kesehatanku. Sampai kapan? jangan ditanya deh, biar saja waktu yang akan menjawab...hehehe...

---
 

Minggu, 04 November 2012

Kisah-Kisah di Suatu Pagi

...
Suatu pagi yang cerah.

Kiki : bude, bisa nitip si kembar bentar nggaaak ?...
Aku : bisa dong tante, bawa sini aja nanti bude jagain...

Itu teorinya, prakteknya; yangti dan bibik berlarian kesana kemari ngikutin si kembar yang lincahnya ampun-ampunan. Dan si bude lempeng aja nongkrong di depan komputer....huehehehe...

...
Pagi-pagi sekali, belum subuh dan belum pada bangun.

Jam biologis bangun pagiku adalah beberapa menit sebelum pukul 03.00 yang hampir selalu diawali dengan perut melilit minta diisi. Maka dini hari itu aku gerilya mencari sepotong sandwich crackers kesukaanku, sambil menyeduh kopi.

Setengah jam kemudian yangti bangun. Mendapati aku termangu di meja makan sambil ngemil crackers dan menyeruput kopi, beliau bertanya, "Sahur ?"

Dhueeng !!!
Ini sudah hari senin, tapi mengapa aku masih merasa seperti hari minggu...:(

...
Aku terbangun di dini hari yang sejuk, karena mimpi dikejar-kejar beruang hitam Alaska seperti yang sering aku lihat di film-film.

Saat terbangun, baru sadar kalau yang aku kira raungan beruang hitam tadi sebenarnya adalah suara dengkur MD. Kepalanya menempel persis di tengkukku dan tangannya yang besar dan berat memeluk perutku.

Huehehehehe...sekarang aku tahu bagaimana rasanya dimangsa beruang.

...
Suatu pagi, saat semua alarm di kamar Arum-Dinda berbunyi.

Krrriiiiing !!!.... mati.
Bipip..bipip..bipip !!!....mati
Satu kali, aku menghitung dalam hati.

Krrriiiiing !!!....mati lagi.
Bipip..bipip..bipip !!!...mati juga.
Dua kali, tandukku mulai keluar.

Aku mengambil nafas panjang, bersiap action kalau alarm ketiga sudah berbunyi tapi pintu masing-masing kamar belum terbuka.

Beberapa detik kemudian, Arum-Dinda-Papa keluar bersamaan dari kamar masing-masing.
Ah, syukurlah....kalian selamat dari amukan jurus gedor seribu....:)

...


Yangti : ibuk mertuaku...
Bibik : pembantu senior di rumahku

Jumat, 02 November 2012

Album Campur-campur Vol. 2




























































Halaaah...gak kerasa banyak sekali yang diupload, pantesan mataku sepet. Ngantuk...sudah jam 00.00 tapi MD dan crewnya belum pulang. Semoga tidak ada halangan di jalan, proyek lancar, dan pulang dengan selamat. Ameen.

---