Selasa, 30 Oktober 2012

Apologize...


Apologizing doesn't always mean you are wrong
and the other person is right.
It just means you value your relationship more than
your ego...



@@@

Jumat, 26 Oktober 2012

3 Alasan Mengapa Aku Berhijab

Beberapa hari yang lalu ada seorang kerabat yang melontarkan pertanyaan menggelitik padaku. Mungkin didorong rasa penasaran melihat aku begitu serius menyiapkan 'kostum' saat akan berangkat mengaji, ia bertanya, "Sejak kapan sih mbak pakai jilbab, kok ribet amat. Sampai bengong di depan lemari gitu saking kebanyakan koleksi gamisnya."

Lalu tanpa kuminta ia membantu mencarikan warna kerudung yang sesuai dengan gamis batik yang kupakai hari itu.

...
Sebenarnya agak kaget juga mendapat pertanyaan seperti ini, setelah sekian lama aku memutuskan memakai jilbab kemanapun pergi. Harusnya masalah ini sudah clear dari dulu-dulu kan ? Tapi aku menganggap ini semacam refresh pada pilihanku menutup aurat.

Kerabat yang masih belia ini --tapi dulu waktu seumur dia, aku sudah punya Arum :)-- mulai bertanya-tanya alasanku berhijab, dan tentu saja aku menjelaskan gamblang tapi dengan versi 'aku banget' ...hehehe...

Jadi, mengapa aku memutuskan berhijab pada Agustus 1994 adalah ;
Karena Mas Dony. Lho ?...iya, waktu itu MD minta kami menikah meskipun kuliah belum selesai, karena menurutnya berpacaran sekian tahun membuatnya bosan. Cuma ngobrol aja, cuma makan siang di cafe aja, cuma mancing di Pacet aja, cuma ke toko buku aja, cuma ke toko kaset aja, cuma...buanyak sebenarnya acara kami, tapi ya itu; aku dan MD menjaga agar model pacaran kami bersih tanpa noda. Terus-terusan berdekatan tapi tidak terjangkau, agaknya membuat MD ngenes. Aku minta waktu satu tahun untuk membenahi diri sebelum akhirnya kami menikah pada September 1995.

Alasan kedua; ini agak aneh, dan sampai sekarang pun aku masih belum paham benar artinya. Aku sering mengalami mimpi buruk selama berbulan-bulan. Mimpi yang sama persis, pada waktu yang kira-kira juga sama.
Aku mimpi tiba-tiba seluruh pakaian yang aku kenakan terlepas dengan sendirinya pada saat aku berada di depan umum, di tengah-tengah orang banyak. Bisa dibayangkan betapa malunya. Dalam kondisi tidur, aku bisa merasakan keringat dingin membanjiri sekujur tubuh, dan wajahku terasa panas menahan malu. Mimpi yang sama terjadi berulang-ulang, pada dini hari menjelang subuh. Setelah aku berhijab mimpi itu seketika berhenti.

Alasan ketiga; aku merasa lebih cantik kalau memakai jilbab. Bhahahaha.....--Rani ngakak--
Jujur saja, secara fisik aku mempunyai terlalu banyak kekurangan yang harus disembunyikan. Kekurangan yang boleh jadi adalah kelebihan di mata suamiku, dan ini menjadi hak prerogatif MD. Apa itu? ******************  Bhahahaha.....--Rani ngakak lagi---

Jadi, yaaa gitu deh...akhirnya seperti inilah aku adanya. Alhamdulillah selama delapan belas tahun 'tertutup' aku merasa justru semua pintu rizki terbuka, semua ujian terasa ringan, semua berkah terasa sangat indah, dan yang pasti aku merasa semakin disayang suami dan di sayang Allah tentunya.


---

Rabu, 17 Oktober 2012

Hari ini kemesraan antara Naning dan Ibuk terancam (lagi...)

...
Baru saja membuka Qur'an setelah shalat maghrib dengan mata sepet menahan kantuk, tiba-tiba hape berbunyi;

"Bisa kesini nggak ?..hiks..hiks..hiks.." Naning tersedu-sedu di ujung telepon.
"Ada apa?...Kevo?..Kano?..", aku ikutan panik.
"Enggak. Ibuk...!", semburnya dengan nada yang jelas kelihatan kalau sedang marah.

Seketika aku lega. Sedikit lega, karena bukan tentang dua ponakanku yang hiperaktif. Tadinya aku kira dua jagoan ini kenapa-napa seperti yang biasa terjadi; nyosop dari sepeda, terjun bebas dari teras yang tinggi, nyemplung kali berlumpur, dan sederet 'keajaiban' lainnya.

"Pa, ke sebelah dulu ya...menjalankan kewajiban nih. Bener kan yang aku bilang siang tadi..", kataku sambil nyengir ke MD. Tadi siang mataku kedutan parah. Aku bilang pada MD, barangkali ada seseorang yang merindukan aku, eh ternyata beneran..:)

...

Naning, adikku, entah menurun dari siapa, punya watak yang sedikit berbeda dari aku. Dan parahnya itu membuat ia selalu berseberangan dengan ibuk, padahal ia yang paling intens berinteraksi. Dua anaknya pun lengket sama ibuk.

Ribut-ribut yang berakhir dengan hujan air mata dari kedua belah pihak adalah makananku sejak lama. Padahal akar masalahnya selalu sangat sepele; soal pembantu yang tidak cekatan menurut ibuk, soal rumah Naning yang kata ibuk seperti kapal pecah, soal Naning yang 'tidak seperti mbak Utut'...dan hal-hal remeh semacam itu.

...
"Bik Mif pulang besok pagi. Gara-gara ibuk...hiks..hiks..hiks...aku capeeek.."' katanya sambil menyurukkan kepalanya di pangkuanku.

Yaa, kejadian lagi deh. Ini adalah pembantu keempat adikku yang minta pulang, karena tidak tahan menghadapi ibukku tercinta yang cerewet plus perfeksionis. Kebayang nggak sih, aku yang tidak tahu menahu ikut bingung, resah memikirkan siapa yang membantu ibuk dan dua ponakanku menjalani hari-hari mereka yang heboh.

Beruntungnya aku, selama sembilan tahun bertahan dengan pembantu dan crew yang sama.

Kembali ke Naning; aku sudah terlatih untuk mengendalikan diri dalam situasi apapun. Jadi menghadapi tangis jengkelnya yang heboh, aku tetap tenang. Sampai satu setengah jam kemudian, setelah ia menumpahkan semua uneg-unegnya, ia sudah bisa ketawa-ketawa menceritakan kejadian lucu di sekolah tempatnya mengajar.

Tugasku tinggal satu; menenangkan ibuk. Tapi itu bisa menunggu barang dua-tiga hari lagi sampai ibuk agak reda marahnya. Aku tahu persis karakter ibuk, jadi aku harus pandai 'memainkan kartu' kalau tidak ingin suasana bertambah tegang.

...
Ah...kalian orang-orang yang aku cintai. Apapun yang terjadi dan kita alami bersama, aku harap itu hanya ada dalam kenangan indah kita. Kita tidak pernah benar-benar bisa saling marah dan benci bukan ?! Karena dalam diri kami, anak-anak ibuk, ada darah ibuk mengalir deras disana.

...
Hari ini Naning dan ibuk nggak ada mesra-mesranya...hehehe...tapi aku yakin itu tidak akan bertahan lama. Karena bagaimanapun mereka berdua saling menyayangi.


Album Campur-Campur Vol. 2







































Selasa, 16 Oktober 2012

Album Campur-Campur Vol. 1


Dinda lagi bete, liat mukanya jelek banget...


Arum ngeledekin adiknya...huhuhu...




Kepedesan huahaha...


serius nih...:))


kumat isengnya, "teeth implantnya mana Mom ?"...
"Dindaaaaa...please deh.."






anake sopo yo iki ?....:D


sama Mas Rizal...


'tiga dara jelita'...eaaaa..


sama Ibu Aci...


ini kembaranku..hehehe...tapi beda tiga tahun
[aku anak ibuk, Naning anak bapak...,facenya maksudnya]


Om Karen - Tante Hermin







Hadeuuuh....anakku ngawur kabeh...

---